Sunday, April 28, 2013

Fenomena Kolam Lumba-Lumba

        Untuk mahasiswa yang mengikuti perkuliahan di Universitas Gunadarma, terutama yang bertempat di Kampus J1, Bekasi pastilah tidak asing lagi dengan kolam yang berada di depan pintu utama Universitas Gunadarma.
        Entah sejak kapan fenomena ini mulai terjadi, setiap mahasiswa yang berulang tahun akan di bawa beramai-ramai untuk dimasukan ke dalam kolam tersebut. Sudah berapa banyak mahasiswa yang telah merasakan basah dari kolam tersebut? Saya sendiri juga kurang begitu yakin.
        Apa yang menjadi penyebab? Berapa banyak mahasiswa yang menjadi korban? Mengapa hal ini bisa terjadi? Kapan fenomena ini muncul pertama kali? Saya sendiri juga tidak begitu yakin tentang jawaban dari pertanyaan diatas. Tapi yang saya bisa ketahui dan pastikan adalah bahwa kegiatan tersebut mengundang tawa dan rasa kebersamaan. Bagaimana tidak, karena untuk membawa seseorang masuk ke dalam kolam tentu memerlukan kerjasama antar mahasiswa, fenomena yang sungguh menarik.
        Mari kita coba jawab satu persatu, Apa yang menjadi penyebab? Menurut pemikiran saya semua ini ada hubungannya dengan kalimalang, semua orang akan berfikiran untuk menceburkan mahasiswa ke aliran kalimalang. Tapi resiko terlalu besar bukan? Maka dari itu muncullah ide untuk menceburkan mahasiswa yang berulang tahun di kolam tersebut.
        Berapa banyak mahasiswa yang menjadi korban? Mari kita coba hitung menghitung, di kelas saya kira-kira ada 10 mahasiswa yang diceburkan ke kolam tersebut, jika ada 10 kelas maka akan menjadi 100 orang, jika ada 3 jurusan dalam 1 fakultas maka menjadi 300 orang, dikalikan jumlah fakultas yaitu 5 berarti menjadi 1500 orang per tahun, berarti dalam satu hari ada 5 orang yang menjadi korban. Sungguh tidak masuk akal.
      Mengapa hal ini bisa terjadi? Mudah saja, karena ada yang berulang tahun, jika tidak maka tidak ada yang menjadi korban (salah fokus). Kapan fenomena ini muncul pertama kali? Saya tidak ada gambaran sama sekali tentang masalah ini, silahkan anda kira-kira sendiri.
     Yang pasti, kita ambil segi positifnya saja, dengan tradisi dan fenomena konyol ini kta dapat menyimpan memori perkuliahan dengan sedikit hal-hal konyol, tak melulu tentang belajar. Mempererat hubungan pertemanan itu sudah pasti, dan memaksimalkan manfaat dari kolam tersebut, tidak hanya dari segi keindahan, karena bisa menjadi sarana mengerjai teman :)

Fenomena Dibalik Instagram

Fakta Unik Dibalik Fenomena Instagram - Lagi-lagi hal unik , unik? 

Facebook telah mengumumkan akuisisi terhadap Instagram senilai 1 miliar dollar AS (lebih dari Rp 9 triliun) dalam bentuk tunai dan saham.

Instagram yang telah memiliki 30 juta pengguna, ternyata hanya memiliki 13 karyawan. Maka, jika dihitung, akuisisi penuh Facebook ini membuat karyawan Instagram memiliki nilai jauh di atas karyawan Facebook, Apple, atau Google.

Berdasarkan estimasi yang dilakukan oleh Rebecca Rosen dari The Atlantic, setiap karyawan Instagram kini bernilai 77 juta dollar AS. Angka ini menempatkan karyawan Instagram tiga kali lebih "mahal" daripada karyawan Facebook dan 15 kali lebih "mahal" daripada karyawan Apple dan Google. 

Perhitungan ini didasarkan pada penghitungan nilai perusahaan dibagi jumlah karyawan. Berikut adalah grafik peringkat nilai karyawan dari 13 perusahaan teknologi di AS:

 


Dari grafik di atas, karyawan Facebook hanya bernilai 25 juta dollar AS, disusul karyawan Apple dan Google yang bahkan tidak menyentuh angka 10 juta dollar AS. 

Nah ini jawabannya gan..! Uniknya, Facebook memang membeli Instagram saat perusahaan ini belum menghasilkan uang. 

Akan banyak orang bertanya, apakah angka 1 miliar dollar AS layak untuk membeli Instagram? Setidaknya, ada tiga hal yang bisa menjelaskan alasan Facebook membeli Instagram, yakni:

Instagram sejak dirilis Januari 2011, awalnya hanya tersedia untuk platform iOS, tetapi telah berhasil menarik minat sekitar 30 juta pengguna. Jumlah pengguna terus berlipat sejak Instagram juga tersedia untuk platform Android minggu lalu dengan pertambahan pengguna mencapai 1 juta pengguna setiap 24 jam.

Pengguna Facebook menghabiskan lebih banyak waktu untuk melihat gambar daripada membaca newsfeed.

Jika Facebook berperan sebagai jejaring sosial untuk berbagi foto, jejaring sosial seperti Instagram adalah saingan berat. Minggu lalu, nilai Instagram sudah mencapai 500 juta dollar AS yang diperoleh dari beberapa investor. Facebook kemudian mengakuisisi penuh seharga 1 miliar dollar AS.

Pengguna Instagram menggunakan aplikasi ini untuk dibagikan ke beragam jejaring sosial. Facebook membeli Instagram agar integrasi kedua jejaring sosial ini bisa lebih mudah meskipun Mark Zuckerberg, sang founder, mengatakan Instagram tak akan serta merta dilebur ke Facebook.

http://senja17.blogspot.com/2012/04/dibalik-fenomena-instagram.html
http://yanchor.wordpress.com/2013/02/02/instagram-fenomena-mood/