Perkembangan Teknologi Perbankan Elektronik :
Dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, telah menciptakan
jenis-jenis dan peluang-peluang bisnis yang baru di mana
transaksi-transaksi bisnis makin banyak dilakukan secara elektronika.
Sehubungan dengan perkembangan teknologi informasi tersebut memungkinkan
setiap orang dengan mudah melakukan perbuatan hukum seperti misalnya
melakukan jual-beli. Perkembangan internet memang cepat dan memberi
pengaruh signifikan dalam segala aspek kehidupan kita.
Penggunaan internet tidak hanya terbatas pada pemanfaatan informasi
yang dapat diakses melalui media ini, melainkan juga dapat digunakan
sebagai sarana untuk melakukan transaksi perbankan. Bank di Indonesia
mulai memasuki dunia maya yaitu internet banking atau yang lebih dikenal
dengan E-Banking, yang merupakan bentuk layanan perbankan secara
elektronik melalui media internet. E-Banking pada dasarnya merupakan
suatu kontak transaksi perbankan antara pihak bank dan nasabah dengan
menggunakan media internet.
a. Perkembangan teknologi perbankan elektronik
Beilock dan Dimitrova (2003)
meneliti hubungan antara jumlah pengguna internet per 10,000 penduduk dengan
GDP per kapita, infrastruktur, dan faktor non-ekonomi. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa GDP per kapita merupakan determinan yang paling penting
terhadap jumlah pengguna internet. Jadi dari data penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa negara-negara yang tingkat penggunaan TIK relatif tinggi
secara umum mempunyai pendapatan per kapita yang tinggi. Beilock dan Dimitrova
(2003) selanjutnya menyatakan bahwa semakian tinggi pendapatan per kapita yang
mendorong semakin tingginya pengguna internet disebabkan oleh dua alasan.
Pertama, ketika pendapatan individual meningkat, maka individu tersebut mampu
memperoleh barang dan jasa tambahan, termasuk akses internet. Kedua, pendapatan
yang tinggi secara umum berhubungan dengan tingkat pendidikan yang tinggi.
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang memungkinkan untuk memiliki
ketrampilan yang diperlukan untuk menggunakan teknologi internet. Jadi TIK
berhubungan erat dengan pengembangan sumber daya manusia.
Konsep digital divide
yang menunjukkan kesenjangan tingkat penggunaan teknologi antara
negara maju dan negara berkembang, atau antara satu komunitas tertentu dengan
komunitas lainnya, menimbulkan anggapan bahwa penguasaan teknologi berhubungan
dengan tingkat kesejahteraan masyarakat atau angka kemiskinan. Flor (2001)
menyatakan bahwa ada empat paradigma yang bisa digunakan untuk menganalisis
kemiskinan, yaitu paradigma teknologis, paradigma ekonomi, paradigma
struktural, dan paradigma kultural. Paradigma teknologis menyatakan bahwa
penyebab utama kemiskinan adalah keterbatasan ketrampilan teknologi di
negara-negara berkembang.
Menurut Quibria dan Tschang (2001),
TIK memiliki potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui dua
cara, yaitu langsung dan tidak langsung. Pengaruh langsung mencakup (a)
informasi mengenai pasar, peluang, dan lain-lain, (b) kesempatan kerja, (c)
ketrampilan dan pendidikan, (d) pemeliharaan kesehatan, (e) pemberian layanan
pemerintah, dan (f) pemberdayaan. TIK juga bisa meningkatkan kesejahteraan
secara tidak langsung melalui pertumbuhan (ekonomi) yang cepat, yang
memberikan trikledown effectterhadap perbaikan pendapatan dan
kesempatan kerja.
b. Jenis-jenis E-Banking :
1. Automated Teller Machine (ATM). Terminal
elektronik yang disediakan lembaga keuangan atau perusahaan lainnya yang
membolehkan nasabah untuk melakukan penarikan tunai dari rekening simpanannya
di bank, melakukan setoran, cek saldo, atau pemindahan dana.
2. Computer Banking. Layanan bank yang
bisa diakses oleh nasabah melalui koneksi internet ke pusat data bank, untuk
melakukan beberapa layanan perbankan, menerima dan membayar tagihan, dan
lain-lain.
3. Debit (or check)
Card. Kartu yang digunakan pada ATM atau terminal point-of-sale
(POS) yang memungkinkan pelanggan memperoleh dana yang langsung didebet
(diambil) dari rekening banknya.
4. Direct Deposit. Salah satu bentuk
pembayaran yang dilakukan oleh organisasi (misalnya pemberi kerja atau instansi
pemerintah) yang membayar sejumlah dana (misalnya gaji atau pensiun) melalui
transfer elektronik. Dana ditransfer langsung ke setiap rekening nasabah.
5. Direct Payment (also electronic
bill payment). Salah satu bentuk pembayaran yang mengizinkan nasabah untuk
membayar tagihan melalui transfer dana elektronik. Dana tersebut secara
elektronik ditransfer dari rekening nasabah ke rekening kreditor. Direct
paymentberbeda dari preauthorized debit dalam hal ini,
nasabah harus menginisiasi setiap transaksi direct payment.
6. Electronic Bill Presentment and Payment (EBPP).
Bentuk pembayaran tagihan yang disampaikan atau diinformasikan ke nasabah atau
pelanggan secara online, misalnya melalui email atau catatan dalam rekening
bank. Setelah penyampaian tagihan tersebut, pelanggan boleh membayar tagihan
tersebut secara online juga. Pembayaran tersebut secara elektronik akan
mengurangi saldo simpanan pelanggan tersebut.
7. Electronic Check Conversion. Proses
konversi informasi yang tertuang dalam cek (nomor rekening, jumlah transaksi,
dll) ke dalam format elektronik agar bisa dilakukan pemindahan dana elektronik
atau proses lebih lanjut.
8. Electronic Fund Transfer (EFT). Perpindahan
“uang” atau “pinjaman” dari satu rekening ke rekening lainnya melalui
media elektronik.
c. Prinsip penerapan E-Banking
Pengertian Internet Banking : terminologi
yang digunakan untuk melakukan transaksi, pembayaran dan lainnya melalui
Internet melalui Bank, credit union, atau membangun website aman bersama. Hal
ini membiarkan komsumen untuk melakukan proses perbankan diluar jam kerja bank
dan darimana saja dimana akses internet tersedia. Dalam kebanyakan kasus web
browser digunakan dan koneksi Internet normal tersedia. Biasanya tidak
diperlukan piranti lunak atau piranti keras special (tambahan).
Internet Banking pada dasarnya merupakan gabungan 2 istilah
dasar yaitu Internet dan Banking (bank). Internet banking yang juga dikenal
dengan istilah online banking atau e-banking ini menurut situs wikipedia
adalah melakukan transaksi, pembayaran, dan transaksi lainnya melalui
internet dengan website milik bank yang dilengkapi sistem keamanan.
Bagi sebagian orang, internet banking sangat membantu karena
bisa melakukan transaksi perbankan di luar jam kerja bank yang sering pendek,
dengan hanya membutuhkan koneksi internet dan web browser seperti Internet
Explorer.
Kehadiran internet banking membuat perubahan
besar dalam layanan perbankan. Segala jenis transaksi yang dulu manual kini
bisa diselesaikan tanpa mengenal ruang dan waktu lewat dunia maya. Ada yang
bilang, fasilitas internet banking membuat nasabah seperti punya ATM pribadi.
Segala jenis layanan perbankan bisa dilakukan sendiri seperti cek saldo,
melihat daftar mutasi, pemindah bukuan (transfer rekening), melakukan
pembayaran kartu kredit, tagihan telepon dan HP, listrik, PAM dan sebagainya
kecuali yang langsung melibatkan uang tunai seperti penyetoran dan penarikan.
Aplikasi teknologi informasi dalam internet banking akan
meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan produktifitas sekaligus meningkatkan
pendapatan melalui sistem penjualan yang jauh lebih efektif daripada bank
konvensional. Tanpa adanya aplikasi teknologi informasi dalam internet
banking, maka internet banking tidak akan jalan dan dimanfaatkan oleh industri
perbankan. Secara umum, dalam penyediaan layanan internet banking, bank
memberikan informasi mengenai produk dan jasanya via portal di internet,
memberikan akses kepada para nasabah untuk bertransaksi dan meng-update data
pribadinya.
Persayaratan bisnis dari Internet Banking antara lain:
-
aplikasi mudah digunakan;
-
layanan dapat dijangkau dari mana saja;
-
murah;
-
aman;
-
dan dapat diandalkan (reliable)
Di Indonesia, internet banking telah diperkenalkan pada
konsumen perbankan sejak beberapa tahun lalu. Beberapa bank besar baik BUMN
atau swasta Indonesia yang menyediakan layanan tersebut antara lain BCA, Bank
Mandiri, BNI, BII, Lippo Bank, Permata Bank dan sebagainya.
Dengan adanya internet banking, memberikan keuntungan antara
lain:
1. Business
expansion.
Dahulu sebuah bank
harus memiliki sebuah kantor cabang untuk beroperasi di tempat tertentu.
Kemudian hal ini dipermudah dengan hanya meletakkan mesin ATM sehingga dia
dapat hadir di tempat tersebut. Kemudian ada phone banking yang mulai
menghilangkan batas fisik dimana nasabah dapat menggunakan telepon untuk
melakukan aktivitas perbankannya. Sekarang ada internet banking yang lebih mempermudah
lagi karena menghilangkan batas ruang dan waktu.
2. Customer
loyality.
Khususnya
nasabah yang sering bergerak (mobile), akan merasa lebih nyaman untuk melakukan
aktivitas perbankannya tanpa harus membuka account di bank yang berbeda-beda di
berbagai tempat. Dia dapat menggunakan satu bank saja.
3. Revenue
and cost improvement.
Biaya untuk
memberikan layanan perbankan melalui Internet Banking dapat lebih murah
daripada membuka kantor cabang atau membuat mesin ATM.
4. Competitive
advantage.
Bank yang memiliki
internet banking akan memiliki keuntungan dibandingkan dengan bank yang tidak
memiliki internet banking. Dalam waktu dekat, orang tidak ingin membuka account
di bank yang tidak memiliki fasilitas Internet Banking.
5. New
business model.
Internet Banking
memungkinan adanya bisnis model yang baru. Layanan perbankan baru dapat
diluncurkan melalui web dengan cepat.
Sumber:
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/sistem-perbankan-elektronik/
http://delvmi.wordpress.com/2012/06/15/sistem-perbankan-elektronik/
http://delvmi.wordpress.com/2012/06/15/sistem-perbankan-elektronik/