Peranan manajer dalam suatu organisasi 
itu sangatlah penting karena keberadaan manajer yaitu menjadi palang 
pintu atau menjadi salah satu ujung tombak dari keberhasilan dalam 
berorganisasi. Salah satu tugas atau peran majaner yaitu harus bisa 
mengelola konflik dalam organisasi yang dipimpinnya sehingga setiap 
konflik itu bisa diselesaikan dengan baik dan tidak ada yang merasa 
dirugikan. Manajer adalah Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui 
orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna 
mencapai sasaran organisasi.
 Posisi manajer menjadi sangat krusial bila Direktur atau Deputy dan 
diharapkan mempunyai peranan dalam meningkatkan serta menjaga 
keseimbangan dalam organisasi. Bak panglima perang di era global yang 
sarat kompetisi, seorang manajer mengemban tugas menjamin ketersediaan, 
keakuratan, ketepatan, dan keamanan informasi serta pengaturan 
organisasi yang baik serta yang dibutuhkan oleh organisasi untuk 
mencapai tujuan organisasi sekaligus meningkatkan eksistensi organisasi 
di tengah-tengah lingkungannya. Keberhasilan menjalankan tugas ini 
mensyaratkan manajer mempunyai kemampuan multidisiplin, antara lain: 
teknologi, bisnis, dan manajemen, serta kepemimpinan.
Berbagai kemampuan tersebut memang harus 
dimiliki oleh seorang manajer. Apalagi, tantangan sebagai manajer 
tidaklah ringan. Pertama, implemetansi organisasi memerlukan proses 
transformasi baik proses perkembangan suatu organisasi. Di sini 
informasi adalah hasil pengolahan data yang relevansinya sangat 
tergantung kepada waktu. Kedua, kesiapan SDM untuk dapat memanfaatkan 
peluang yang memerlukan pengembangan kompetensi baru dan disiplin. 
Ketiga, pengelolaan perubahan (change management) baik yang sifatnya 
sistemik maupun ad hoc. Selain itu manajer harus mencari solusi menyusul
 dampak dari perubahan.
Empat sifat umum yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, yakni :
Empat sifat umum yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, yakni :
(1) Kecerdasan, artinya pemimpin harus 
memiliki kecerdasan lebih dari pengikutnya, tetapi tidak terlalu banyak 
melebihi kecerdasan pengikutnya.
(2) Kedewasaan dan keluasan hubungan 
sosial, artinya seorang pemimpin harus memiliki emosi yang stabil dan 
mempunyai keinginan untuk menghargai dan dihargai orang lain. 
(3) 
Motivasi diri dan dorongan berprestasi, sehingga pemimpin akan selalu 
energik dan menjadi teladan dalam memimpin pengikutnya. 
(4) Sikap-sikap 
hubungan kemanusiaan, dalam arti bahwa pemimpin harus menghargai dan 
memperhatikan keadaan pengikutnya, sehingga dapat menjaga kesatuan dan 
keutuhan pengikutnya. 
Selain itu seorang manajer harus mampu mengelola 
konflik yang terjadi dalam suatu organisasi dan dapat mencari win-win 
solution sehingga kerjasama tim bisa berjalan dengan baik,
Pemimpin harus memiliki tiga kemampuan khusus yakni :
- Kemampuan analitis (analytical skills), yakni kemampuan untuk menilai tingkat pengalaman dan motivasi bawahan dalam melaksanakan tugas.
 - Kemampuan untuk fleksibel (flexibility atau adaptability skills), yaitu kemampuan untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang paling tepat berdasarkan analisa terhadap siatuasi.
 - Kemampuan berkomunikasi (communication skills), yakni kemampuan untuk menjelaskan kepada bawahan tentang perubahan gaya kepemimpinan yang Anda terapkan.
 
Ketiga kemampuan diatas sangat dibutuhkan
 bagi seorang manajer, sebab seorang manajer harus dapat melaksanakan 
tiga peran utamanya yakni peran interpersonal, peran pengolah informasi 
(information processing), serta peran pengambilan keputusan (decision 
making) (Gordon, 1996 : 314-315). Peran pertama meliputi meliputi peran 
figurehead (sebagai simbol dari organisasi), leader (berinteraksi dengan
 bawahan, memotivasi dan mengembangkannya), dan liaison (menjalin suatu 
hubungan kerja dan menangkap informasi untuk kepentingan organisasi). 
Sedangkan peran kedua terdiri dari tiga peran juga yakni monitor 
(memimpin rapat dengan bawahan, mengawasi publikasi perusahaan, atau 
berpartisipasi dalam suatu kepanitiaan), disseminator (menyampaikan 
infiormasi, nilai-nilai baru dan fakta kepada bawahan) serta spokesman 
(juru bicara atau memberikan informasi kepada orang-orang diluar 
organisasinya). Adapun peran ketiga terdiri dari empat peran yaitu 
entrepreneur (mendesain perubahan dan pengembangan dalam organisasi), 
disturbance handler (mampu mengatasi masalah terutama ketika organisasi 
sedang dalam keadaan menururn), resources allocator (mengawasi alokasi 
sumber daya manusia, materi, uang dan waktu dengan melakukan 
penjadualan, memprogram tugas-tugas bawahan, dan mengesahkan setiap 
keputusan), serta negotiator (melakukan perundingan dan tawar menawar).
Dalam perspektif yang lebih sederhana, 
Morgan (1996 : 156) mengemukakan tiga macam peran pemimpin yang 
disebutnya dengan “3A”, yakni alighting (menyalakan semangat pekerja 
dengan tujuan individunya), aligning (menggabungkan tujuan individu 
dengan tujuan organisasi sehingga setiap orang menuju kearah yang sama),
 serta allowing (memberikan keleluasaan kepada pekerja untuk menantang 
dan mengubah cara mereka bekerja). Manager:Seseorang yang bekerjadengan 
dan melaluiorang lain,mengkoordinir aktifitaskerja mereka untukmencapai 
suatu tujuanorganisasi.http://faisal14.wordpress.com/2010/02/01/contoh-makalah-peran-manajer-dalam-mengelola-konflik-organisasi/




0 comments:
Post a Comment