017. Keringat dan Airmata

Yap, gw kembali dengan sedikit kisah, ini adalah puisi yang gw tulis saat gw benar-benar merasa bersyukur karena punya sosok mama yang luar biasa. Yap gw sangat kagum, walaupun setiap hari kuping gw di buat panas dengan omelannya, kadang kata-katanya yang agak kasar. Tapi tetep gw tau apa yang beliau lakukan adalah selalu untuk kebaikan gw. Karena cuma gw satu-satunya yang di harapkannya. Sementara dia terus di caci, di hina, di acuhkan oleh dunia yang kejam. Dan harus menebalkan daun telinga, tebal muka. Menyedihkan, tapi inilah yang membakar semangat gw untuk berjuan demi senyumnya di masa depan.
Mam, this is for you.......!!!!!

Mama, aku tau kini...
apa arti amarahmu,
arti setiap kata-kata yang kau ucapkan...
itu semua adalah doa...

aku kini melihat ada doa dan harapan tergenang di batinmu...
dan ingin segera kau benamkan di pundakku...
karena di wajahmu aku lihat keletihan...
menjalani hari-hari yang terlalu kejam...

kita di perlakukan seperti sampah didunia...
namun kau tetap tabah berdoa,
untukku, anakmu satu-satunya...
yang begitu kau cintai...

kau pikul beban selama lebih dari 10 tahun,
dan kau lupakan perih di setiap langkahmu...
kau terlalu luar biasa, Ma...
Tuhan sangat mengasihimu...

Bagi dunia memang tak mungkin,
menyekolahkanku,
mencukupi kebutuhan sehari-hari...
bahkan kau melupakan gairah belanjamu demi aku dan Papa...
(semasa papa hidup)

Kau pertebal muka dan telinga,
dari hinaan manusia-manusia dunia...
dan terus berjuang demi aku,
aku mengasihimu, Ma...

Walau kadang aku melawan,
aku tak mendengarkan amanatmu,
nasihatmu, aku lupakan...
namun Tuhan menamparku, dan akupun tersadar...

Sekarang, setelah Papa pergi,
bebanmu belum jua berkurang...
tekanan demi tekanan masih menggigih...
namun Tuhan memberimu kekuatan...

Inilah KASIH YANG SEMPURNA,
Kau tak mendidik dengan uang, dengan harta,...
Namun, satu hal...
Kau membesarkanku dengan KERINGAT DAN AIR MATA....

http://awasadawawan.blogspot.com/2012/03/keringat-dan-airmata.html